Padi Transgenik Untuk Lahan Kering - Teknologi dan Sains Masa Kini | Teknosains.id

Padi Transgenik Untuk Lahan Kering

              Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM.

              Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Hasil dari pengolahan padi dinamakan beras. (Sumber : Wikipedia Bahasa Indonesia)

               Bahan padi makin lama kian menyusut di Jawa dan Sumatra. Ironis nya, kebutuhan beras justru semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk (populasi). Penambahan areal tanaman, terutama indonesia di bagian timur, kurang berhasil. Kawasan timur dianggap kurang basah untuk tanaman padi yang memerlukan banyak air.
Padi khusus lahan kering

              Guna mengatasi masalah itu, Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengkaji teknik pengembangan padi khusus lahan kering. "Yang sekaligus dapat memerangi penyakit blast," kata kepala Laboratorium Biologi Molekuler Tanaman LIPI, Inez H.S Loedin.

             Blast adalah penyakit yang lazim menyerang tanaman padi, terutama di daerah kering. Padi khusus itu
Penyakit Blast pada padi
dihasilkan melalui teknologi transgenik, yakni penambahan gen tertentu sehingga menghasilkan tanaman yang diinginkan. 


            Ada beberapa gen yang dibutuhkan dalam proses transgenik padi di tanah kering, di antaranya dua gen tanaman Arabidopsis thaliana CER 1 dan CER 6. "Kedua jenis gen ini bisa mempertahankan diri di daerah kering," kata Inez.

            Selain itu, ada gen HD-Zip. Gen ini membantu tanaman beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. untuk menangkal Blast, ditambahkan gen anti cendawan, yakni gen Chitinase dan Glucasane -enzim yang melarutkan dinding jamur. Dua gen ini diambil dari sejenis anggrek cina, Gastridia data.

          Adapun promoternya yang digunakan untuk memindahkan gen berasal dari tanaman jagung. Menurut Inez, dengan padi transgenik itu, produksi lahan kering yang umumnya hanya menghasilkan 1 ton per herktare dengan padi biasa diperkirakan naik 2-3 ton per hektar.
Padi Transgenik Untuk Lahan Kering Padi Transgenik Untuk Lahan Kering Reviewed by mpryann on February 22, 2017 Rating: 5

No comments